Langsung ke konten utama

kualitas dan kuantitas


perjalanan hidup yang sangan penuh dengan sandiwara ini memeperlihatkan kita betapa banyaknya adegan kebohongan, mengingat seatu sandiwara yang persis dengan adegan di televisi saya teringan dengan sebuah kisah keluarga miskin harta tapi kaya akan ilmu atau yang biasa kita sebut sebagai manusia sederhana sejuata cita-cita mentelaah dari kisah berikut ini yang menceritakan kehidupan keluarga yang memiliki putra dengan impian tinggi seakan-akan ingin merubah dunia, sangat liar biasa sekalai impianya, bisa dibilang lahir dari keluarga sederhana dan sangat sederhana sekali, makananya sederhana, tidurnya sederhana, pakaianpun sangat sederhana dan seakan-akan kesedehanaan yang akan mengantarkanya ke pintu sukses, huffff...

tapi lagi-lagi kehidupan ini tidak seperti yang kita banyangkan permasalahan kualitas dan kuantitas menjadi problematika besar disekitar kita, dari  penggalan kisah di atas dengan keluarga yang memiliki anak dengan sejuata impian tinggi bukan jaminan anak ini bisa mengagapai cita-citanya karna kuantitas juaga menetukan seseorang sukses, satu kasus yang mungkin kita pernah hadapi semua yaitu adanya calo di lingkungan instansi kenegaraan dan ini sudah jelas menerangkan kepada kita bawasanya kuantitas dalam artian materiel menetukan suksesnya orang tersebut dan kualitas bukan menjadi patokan utama dalam menetukan komitmen dalam bekerja makan dari itu telah terjadi beberpa masalah besar yang di akibatkan oleh orang-orang yang hanya mengedepankan kuantitas di negara kita salah satunya kasus korupsi di negara kita, ini telah menunjukkan kita bebrapa orang yang menempati posisi penting di negara ini bukan karna diya memiliki kualiatas tinggai dalam bekerja dan melayani masyarakat akan tetapi kuantitas mereka sangat menghuni untuk jabatan yang mereka mau.

dalam memikirkan persoalan ini sebuah pendapat yang pernah dikemukakan oleh seorang guru kepada murid-muridnya "nak kamu belajar yang rajin agar kelak kamu bisa memimpin negara dengan ini", ungkapan sang guru telah jelas kita didik bukan untuk menjadi manusia yang berkuantitas tapi berkualitas, dan kuantitas menjadi opsi kedua setelah kita memeliki kualiatas yang matang, untuk mewujudkan negara yang maju, kita perlu mendidik anak bangsa menjadi kualitas yang menghuni agar bangsa ini tidak di lecehkan oleh bangsa lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

keunikan bahasa madura

Sudah lama saya belajar bahasa Madura. Tetapi baru setahun ini saya menyadari bahwa ada beberapa keunikan dalam bahasa Madura. Meskipun ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa asal usul bahasa Madura berasal dari kawasan Jawa bagian timur (sekitar Situbondo, Bondowoso, separuh Probolinggo, separuh Jember dan utara Banyuwangi) yang di bawa oleh para pengungsi korban bencana merapi sekitar 4000 tahun yang lalu. Belajar bahasa Madura ternyata susah-susah sulit. Apalagi ketika mencari kosakata yang didalamnya terdapat huruf W. Belum lagi pengucapannya atau pelafalannya sangat jauh dari teks aslinya. Bahkan ada satu kata yang tulisannya sama, tetapi ejaan dan maknanya berbeda. Seperti kata "Baja (baca : beje)" yang memiliki arti waktu, besi baja dan buaya. Tergantung ejaan atau pelafatannya. Dan yang paling sulit adalah ketika mencari huruf W. Karena hampir seluruh kosakata, baik dalam bahasa Indonesia maupun Jawa akan berubah dari W menjadi B. Seperti kata Sawah menjadi Sa

Festifal Kampung Bago

Probolinggo punya cerita. itu kata-kata tepat yang harus saya ucapakan bagi kabupaten Probolinggo dengan sejuta aksi yag sangat memukau ribuan mata. kampung Bago salah satu desa yang telah melahirkan para seniman.  dengan geografis  yang sangat asri  jauh dari suasana perkotaan telah banyak melahirkan pemuda yang cinta akan budaya nusantara. nusantara adalah milik kita itu yang terucap dari beberapa orang di kampung bago. dengan semangat mengenalkan budaya nusantara dan juga menunjukan bahwa nusantara masih jaya dan akan terus melahirkan generasi hebat dengan semangat ini pemuda kampung bago bisa menyelenggarakan festifal kampung bago ke II yang telah terlaksana dengan sukses, terimaksih kampunh bago kalian luar biasa itu kata yang patut kita ucapkan bagi generasi muda jaman Now.. keep our culture, because we are as the owner..

Tentara AS Temukan Islam di Penjara Paling Mengerikan

Reporter : Eko | Senin, 22 Februari 2016 07:27 Terry Colin Holdbrooks (Saudi Gazette) Tentara AS ini menemukan pemandangan mengerikan di Guantanamo. Dari sanalah dia mengenal dan memeluk Islam. Dream -  Hidayah Allah bisa datang kepada siapa saja. Kapan saja, dan di mana saja. Jika Allah sudah berkehendak, tak ada yang bisa mencegahnya. Itulah yang dirasakan oleh Terry Colin Holdbrooks. Dia mengenal Islam justru bukan dari masjid atau surau. Tentara Amerika Serikat itu menemukan Islam di dalam penjara paling mengerikan di dunia: Guantanamo! Holdbrooks bukanlah pria yang tumbuh dari keluarga religius. Sampai lulus SMA, dia tak tahu tujuan hidup. Hingga akhirnya melihat iklan di televisi tentang perekrutan militer AS. Dia tertarik. Dan mengajukan lamaran. Tapi ditolak. Mencoba lagi, kembali ditolak. Holdbrooks baru diterima setelah lamaran ke empat. Setelah menjalani tes, dia ternyata mendapat nilai