Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

PENDIDIKAN KHARAKTER KELUARGA

Perkembanagan pola hidup yang selalau berubah-ubah membuat turunya norma-norma budaya bangsa, telah terjadi sebuah pergeseran etika dalam berbangsa dan bernegara, Negara Indonesia dengan sejuta Budaya telah memberikan kita contoh besar arti sebuah perbedaan, karenan berbeda bukan berarti tidak sama akan tetapi tetap menjungjung tinggi   satu kesatuan, perbedaan dalam idiolgi bukan menjadi penghambat dalam bersikap. Keanekaragaman budaya telah lama diwariskan oleh nenek moyang kita, oleh karnanya mereka telah mewarisi kehidupan yang beradap dengan menjungjung tinggi norma-norma dalam bersikap meskipun budaya mereka berbeda dan ini juga berpengaruh kepada kehidupan keluarga mereka yang sangat menjaga teradisi saling menghormatai, contohnya kecil menghormati yang lebih tua dan sesama yang selalu menjadikan ciri khas warisan bangsa indonesia. Etika di sekitar kita telah mengalami sebuah pergeseran yang sangat siknifikan terutama perubahan ini sangat   jelas pada anak usia dini,

Tentara AS Temukan Islam di Penjara Paling Mengerikan

Reporter : Eko | Senin, 22 Februari 2016 07:27 Terry Colin Holdbrooks (Saudi Gazette) Tentara AS ini menemukan pemandangan mengerikan di Guantanamo. Dari sanalah dia mengenal dan memeluk Islam. Dream -  Hidayah Allah bisa datang kepada siapa saja. Kapan saja, dan di mana saja. Jika Allah sudah berkehendak, tak ada yang bisa mencegahnya. Itulah yang dirasakan oleh Terry Colin Holdbrooks. Dia mengenal Islam justru bukan dari masjid atau surau. Tentara Amerika Serikat itu menemukan Islam di dalam penjara paling mengerikan di dunia: Guantanamo! Holdbrooks bukanlah pria yang tumbuh dari keluarga religius. Sampai lulus SMA, dia tak tahu tujuan hidup. Hingga akhirnya melihat iklan di televisi tentang perekrutan militer AS. Dia tertarik. Dan mengajukan lamaran. Tapi ditolak. Mencoba lagi, kembali ditolak. Holdbrooks baru diterima setelah lamaran ke empat. Setelah menjalani tes, dia ternyata mendapat nilai

MENOLAK LGBT

Di zaman ini praktek hubungan sejenis (homo) tidak dapat dilepaskan dari gerakan feminisme dan kesetaraan gender di Barat. Kelompok yang paling keras memperjuangkan hal ini adalah feminis radikal libertarian dan radikal.  Logikanya jika laki-laki berhak memperoleh kepuasan seksualnya sendiri tanpa memperdulikan kepuasan wanita, maka wanita pun berhak memperoleh kepuasan seksualnya tanpa laki-laki. Maka tak pelak lagi sejak 1970 Lesbianisme benar-benar muncul sebagai gerakan perempuan.  Jika kondisi para wanita di Barat demikian, maka tidak aneh jika kemudian laki-laki merespon. Kira-kira para lelaki disana akan sesumbar:"jika para wanita telah dapat memperoleh kepuasan seks mereka sendiri, maka kami pun dapat mendapatkan kepuasan seks kami sendiri". Itu semua merupakan embrio dari praktek dan prilaku homo alias hubungan sejenis alias lesbi dan gay.  Tapi argumen feminis tentang praktek homoseks ini membingungkan dan tidak normal. Para feminis sepakat bahwa ge

Musium Brawijaya

Bangsa yang hebat adalah bangsa yang mengenal sejarah. kata-kata ini yang sangat cocok sekali kita ucapkan ketika kita harus melihat beberapa tahun kebelakang, ada sebuah kalimat yang pernah di ucapkan oleh pakar sejarawa masa depan adalah tujuan tapi masa lampau adalah sebuah awal dari masa depan dalam artian adanya bangsa, adanya sebuah kebesaran tidak luput dari sejarah yang besar seperti salah satu contoh di indonesia ialah kota malang pada saat ini, kota besar dengan sejumlah tempat edukasi, kita jangan pernah heran kota malang menjadi yang besar karena kota ini telah dibangun  sebelum indonesia lahir dengan nama singhasari nama yang sangat terkenal dan daerahnay hampir mencakup seluruh nusantara dengan raja yang terkenal adalah   kertanegara yang memerintah pada tahun 1268-1292 M. raja kertanegara yang terkenal dengan gagasanya akan menyatukan seluruh Nusantara. Untuk mengenal Kota Malang sepetinya tidak sempurna kalau kita hanya menikmati keindahan kotanya  saja akan tetap

Generasi bahagia

Generasi bahagia Itu, generasi kelahiran 1970-1995, Dan itu adalah kami. Kami adalah generasi terakhir yang masih bermain di halaman rumah yang luas. Kami berlari dan bersembunyi penuh canda-tawa dan persahabatan. Main Petak Umpet, Boy-boynan, gobag sodor, Betengan, Lompat tali, Masak-masakan, sobyong, jamuran, ngejar layangan putus sambil lari" , maen putri putri Melati tanpa peringatan dari Bpk Ibu. Kami bisa memanfaatkan gelang karet, isi sawo, kulit jeruk, batre bekas, sogok telik menjadi permainan yg mengasyikkan. Kami yang tiap melihat pesawat terbang langsung teriak minta uang. 😂 Kami generasi yang ngantri di wartel dari jam 5 pagi, berkirim surat dan menanti surat balasan dengan penuh rasa rindu. Tiap sore kami menunggu cerita radio Brama Kumbara, berkirim salam lewat penyiar radio. Kamilah generasi yang SD nya merasakan papan tulis berwarna hitam, masih pakai pensil dan rautan yang ada kaca di salah satunya. Kamilah generasi yg SMP dan SMA nya masih pakai papan t
Mengapa Anda Tidak Perlu Khawatir Dengan Kegagalan? Oleh: (Kh. Hamid Wahid) Jika anda pernah mencoba sesuatu hal yang baru dan gagal, saya yakin bahwa anda adalah seseorang yang enak untuk saya ajak bicara dibanding dengan orang-orang yang merasa semuanya lancar-lancar atau baik-baik saja. Orang-orang seperti itu menurut saya, tidak pernah mencoba sesuatu hal yang baru. Namun anda adalah seseorang yang berbeda …… lho dari mana saya tahu? …. Karena anda berkunjung ke blog saya dan membaca artikel-artikel saya ini, yang berarti anda ingin merubah kehidupan anda menjadi lebih baik dari saat ini. Anda ingin mencari sesuatu hal yang baru yang dapat anda terapkan di kehidupan anda. Anda mempunyai semangat dan saya yakin anda juga mempunyai pengalaman hidup yang luar biasa. Mungkin sudah banyak sekali kegagalan yang anda rasakan dan mungkin juga sebagian dari anda sudah sampai pada taraf ragu akan keyakinan anda sendiri untuk meraih apa yang anda inginkan. Mampukah saya? Berhasi

kualitas dan kuantitas

perjalanan hidup yang sangan penuh dengan sandiwara ini memeperlihatkan kita betapa banyaknya adegan kebohongan, mengingat seatu sandiwara yang persis dengan adegan di televisi saya teringan dengan sebuah kisah keluarga miskin harta tapi kaya akan ilmu atau yang biasa kita sebut sebagai manusia sederhana sejuata cita-cita mentelaah dari kisah berikut ini yang menceritakan kehidupan keluarga yang memiliki putra dengan impian tinggi seakan-akan ingin merubah dunia, sangat liar biasa sekalai impianya, bisa dibilang lahir dari keluarga sederhana dan sangat sederhana sekali, makananya sederhana, tidurnya sederhana, pakaianpun sangat sederhana dan seakan-akan kesedehanaan yang akan mengantarkanya ke pintu sukses, huffff... tapi lagi-lagi kehidupan ini tidak seperti yang kita banyangkan permasalahan kualitas dan kuantitas menjadi problematika besar disekitar kita, dari  penggalan kisah di atas dengan keluarga yang memiliki anak dengan sejuata impian tinggi bukan jaminan

Si Jenius Didikan Alam

sebuah daerah yang jauh dari kebisingan kota, pernah tinggal sebuah keluarga yang cukup bahagia, kearifan lokal bukan suatu kendala menjadikan keluarga ini memiliki cita-cita tinggi, setiap hari harus rela pernas-panasan untuk menjadikan si anak jenius, hinaan seringkali didengar dan ini menjadikan suatu motivasi terbesar yang pernah mereka dapatkan, kata-kata bangga yang selalu anak katakan pada si ibu "aku bangga pada mu ibu". kata yang tepat untuk ini adalah  menjadikan anak jenius dengan didikan alam, sangat luar biasa perjuangnya sang ibu empat anak ini, ekonomi bukan kendala utama untuk perjuangan dalam memperjuangkan pendidikan, biar badai menepa, panas menyengan semangat ibu selalau di hati,,,,,,